Ibu hamil kerap memiliki kekhawatiran akan kehamilan, janin yang
dikandungnya, hingga persalinan. Alih-alih bahagia menanti kehadiran
sang buah hati, ibu justru dikuasai rasa khawatir yang sebenarnya hanya
akan menambah ketegangan saat menjalani persalinan.
Kalaupun ibu
hamil merasa khawatir, ada baiknya segera mengindentifikasi
kekhawatiran tersebut dan mencari solusinya. Kekhawatiran saat hamil
muncul karena ibu terlalu banyak menerima dan menyerap informasi tanpa
menyaringnya, atau karena memang mengalami masalah emosi seperti cemas
atau panik, selain juga karena minimnya dukungan dari orang terdekat
semasa kehamilan.
Dr Ridwan SpOG dari Kemang Medical Care
Hospital menjelaskan ada lima kekhawatiran yang kerap dialami ibu hamil.
Biasanya rasa takut muncul sejak trimester dan semakin menjadi jelang
persalinan kalau kekhawatiran tersebut tak teratasi dengan baik.
"Setiap
orang akan berbeda rasa takutnya. Karenanya setiap individu perlu
mengidentifikasi ketakutannya dan mencari solusi. Selain juga dukungan
dari suami, orangtua, mertua, dan tenaga medis diperlukan untuk menambah
kepercayaan diri ibu hingga persalinan. Dengan mengatasi kekhawatiran,
ibu menjadi lebih tenang karena ada solusi dari masalah yang
dihadapinya," jelas dr Ridwan kepada Kompas Female seusai peluncuran buku Mommies Daily Pregnancy Checklist oleh penerbit Buah Hati, di kegiatan Women Wired Weekend, di fX Lifestyle X'nter Jakarta, Sabtu (25/2/2012).
Dr
Ridwan menyebutkan lima rasa takut tentang persalinan yang muncul pada
ibu hamil, sekaligus memberikan solusi bagaimana mengatasinya.
1. Rasa nyeri.
Ibu hamil kerap mengkhawatirkan rasa nyeri saat melahirkan yang
didengarnya dari pengalaman orang lain atau pembicaraan bersama
orang-orang di sekitarnya.
2. Robekan jalan lahir termasuk proses penjahitan.
Cerita pengalaman proses penjahitan pascabersalin yang didapatkan dari
orang-orang disekitarnya juga membuat ibu hamil menjadi khawatir.
3. Gagal melahirkan normal melainkan dengan caesar.
Ibu hamil juga merasa khawatir kalau-kalau tak bisa melahirkan normal
(vaginal) seperti yang diharapkan karena kondisi tertentu. Sehingga
mengharuskannya untuk menjalani operasi caesar.
4. Hilang kontrol saat proses bersalin. Kekhawatiran
lain yang terjadi pada ibu hamil di antaranya kehilangan kontrol saat
bersalin. Misalnya, takut berteriak saat kontraksi atau buang air besar
saat proses persalinan.
"Semua hal itu normal, termasuk kalau
buang air besar saat proses persalinan, tak perlu merasa canggung atau
tak enak dengan dokter atau petugas medis lainnya. Jadi hal seperti ini
tak perlu dikhawatirkan," jelas dr Ridwan.
5. Kondisi bayi.
Hal lain yang juga dikhawatirkan ibu hamil jelang persalinan adalah
kondisi bayi, apakah terlahir normal atau mengalami gangguan kesehatan
serta berbagai hal lainnya.
Menurut dr Ridwan, proses kelahiran bayi terpantau dengan baik oleh tenaga medis. Jadi, tak perlu khawatir berlebihan.
Untuk
mengatasi berbagai kekhawatiran itu, dr Ridwan menyarankan agar ibu
hamil juga orang-orang didekatnya melakukan sejumlah hal ini:
*
Cari sumber terpercaya untuk membedakan fakta dan mitos seputar
kehamilan dan persalinan. Kalau ibu hamil terinformasi dengan baik,
proses persalinan akan lebih mudah dilalui dengan kepercayaan diri
tinggi. Rasa percaya diri pada ibu hamil inilah yang mengurangi rasa
takut.
* Hindari obrolan, tontotan, bacaan atau cerita-cerita dan
informasi yang tidak ada efek positif terhadap kehamilan dan
persalinan. Sampaikan dengan santun kepada orang lain yang sedang
menceritakan pengalaman negatif saat melahirkan karena hal tersebut
dapat memberikan sugesti negatif kepada ibu.
* Dukungan dari
suami, keluarga, orangtua termasuk dokter dan tenaga medis lainnya
sangat dibutuhkan ibu hamil untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.
*
Sampaikan ketakutan Anda kepada dokter dan orang terdekat Anda. Kalau
takut caesar misalnya, sampaikan kepada dokter bahwa Anda ingin
melahirkan normal. Kalaupun nanti kondisinya memang mengharuskan Anda
untuk caesar, Anda lebih mudah mampu menerimanya dan menjalaninya tanpa
rasa takut.
Sementara ketakutan lainnya seperti rasa nyeri, juga
perlu disampaikan kepada dokter. Dengan begitu dokter bisa membantu
Anda mencarikan solusi. Apakah memang perlu dilakukan epidural saat
persalinan. Anda juga bisa mencari tahu berbagai informasi mengenai hypnobirthing, gentle birth, atau terapi relaksasi lainnya untuk mengatasi kekhawatiran tersebut.
Dengan
mengindentifikasi masalah dan berkomunikasi, kekhawatiran bisa
berkurang. "Dokter pun bisa membantu dengan adanya komunikasi ini. Baik
dengan menyarankan epidural, hypnobirthing atau solusi lainnya yang
membuat ibu lebih tenang karena merasa sudah menemukan solusi,"
tandasnya.
disadur dari female dot kompas dot com